HarianKripto.id – Ketika mendalami informasi tentang cryptocurrency, kita biasanya akan menemukan istilah altcoin. Yuk kita dalami informasi seputar apa itu altcoin supaya lebih paham tentang crypto.
Penamaan altcoin sendiri berasal dari gabungan kata alternative coin. Mengutip Investopedia, Altcoin juga sering dikatakan sebagai semua crypto selain Bitcoin (BTC).
Ada juga anggapan bahwa altcoin adalah koin crypto selain Bitcoin dan Ethereum (ETH). Hal ini dikarenakan banyak koin crypto yang beredar dibangun di bawah jaringan dua blockchain tersebut.
Banyak altcoin yang beredar adalah fork. Maksudnya adalah pencabangan dari jaringan blockchain sebelumnya seperti di bawah Bitcoin dan Ethereum.
Saat ini sudah ada puluhan ribu altcoin yang beredar. Pun masing-masing pengembang memiliki tujuan berbeda-beda di dalam ekosistem blockchain.
Salah satu contoh adalah Ether (ETH) yang digunakan di Ethereum untuk membayar biaya transaksi. Ada juga Bitcoin Cash (BCH) yang lahir dari fork milik Bitcoin dan menjadi alternatif sistem pembayaran.
Setiap altcoin membawa inovasi dan fungsinya sendiri. Ini jelas membentuk ekosistem crypto yang semakin luas dan dinamis.
Seperti di awal, altcoin memiliki fungsi berbeda-beda, karena hadir dalam berbagai jenis dan kategori. Mengutip Investopedia, berikut 5 tipe altcoin beserta fungsinya:
- Payment Token
Seperti namanya, payment token digunakan sebagai alat tukar atau mata uang digital. Salah satu contoh yang paling terkenal di kategori ini adalah Bitcoin (BTC).
Bitcoin digunakan untuk pembayaran dan transaksi langsung antar pengguna.
- Stablecoin
Seperti namanya, stablecoin merupakan jenis mata uang crypto yang mempunyai nilai stabil. Biasanya, nilainya berpatokan pada mata uang fiat seperti dolar AS atau harga komoditas seperti emas.
Dengan demikian, stablecoin tetap stabil dan tidak mengalami perubahan harga secara signifikan seperti token crypto lainnya. Contohnya adalah USDT (Tether) dan USDC (USD Coin) yang dibuat di bawah jaringan Ethereum (ETH).
- Security Token
Security token adalah jenis token yang menunjukkan kepemilikan aset atau proyek investasi. Konsepnya mirip dengan saham, karena tokenisasi memungkinkan aset seperti ekuitas perusahaan atau real estate diubah menjadi token digital yang dapat diperdagangkan.
Diketahui bahwa security token diawasi oleh regulator seperti Securities and Exchange Commission (SEC) karena sifatnya yang mirip dengan efek atau sekuritas. Pada tahun 2021, Exodus mengubah sahamnya yang senilai 75 juta dolar AS menjadi token berbasis blockchain Algorand (ALGO).
- Utility Token
Dalam ekosistem blockchain, utility token digunakan untuk berbagai layanan seperti membayar biaya transaksi, membeli layanan, atau memulai program hadiah.
Salah satu contohnya adalah Filecoin (FIL), yang digunakan untuk membeli dan mengamankan penyimpanan data di jaringan terdesentralisasi. Ether (ETH) juga merupakan utility token yang digunakan di jaringan Ethereum untuk membayar transaksi dan gas fee.
- Meme Coin
Sering kali meme coin identik dengan token crypto yang lahir dari sebuah lelucon. Token ini biasanya didorong oleh investor untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam jangka pendek.
Salah satu contoh meme coin populer adalah Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE). Dua token tersebut pernah populer di kalangan investor untuk mendapat keuntungan secara cepat di dalam investasi crypto, karena harganya yang cenderung naik dan turun secara cepat.
- Governance Token
Governance Token memungkinkan pemegangnya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan blockchain atau DAO (Organisasi Autonomous Terdesentralisasi). Mereka juga memungkinkan pengguna untuk memberikan suara mereka untuk perubahan protokol atau kebijakan jaringan.
Meskipun secara teknis masuk dalam kategori utility token, governance token kini diakui sebagai kategori tersendiri. Hal ini dikarenakan fungsinya yang spesifik dalam tata kelola blockchain.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, altcoin menawarkan berbagai inovasi dan fungsi yang membuat ekosistem cryptocurrency semakin beragam dan dinamis. Dengan memahami jenis-jenis altcoin, mulai dari payment token hingga governance token, kita dapat lebih bijak dalam menavigasi dunia crypto yang terus berkembang.
Meskipun peluangnya menarik, penting untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi atau menggunakan altcoin, mengingat volatilitas dan risiko yang ada dalam industri ini. Altcoin mungkin hadir sebagai alternatif, tetapi perannya dalam teknologi blockchain kini semakin penting dan berpengaruh.
Penulis: Fauzi Handoko Arif