HarianKripto.id – Peluang mendapatkan cuan dari dunia Decentralized Finance (DeFi) itu memang sangat besar, tetapi juga tidak kebal terhadap berbagai serangan cyber. Salah satu jenis serangan cyber adalah sandwich attack.
Sandwich attack merupakan jenis serangan manipulasi harga di DEX (Decentralized Exchange). Serangan tersebut menyisipkan transaksi sebelum dan sesudah transaksi yang dilakukan oleh korban untuk memanfaatkan perubahan harga.
DeFi biasanya bekerja dengan smart contract yang transaksinya transparan. Hal ini yang kemudian akan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk mengeksploitasi kita.
Pelaku kejahatan sandwich akan mencari celah dalam mekanisme AMM (Automated Market Maker) di DEX untuk menyusun strategi serangan.
Baru-baru ini ada sebuah kabar bahwa seorang trader crypto mengalami mimpi buruk di dunia DEFI. Saat itu, dia mencoba untuk melakukan swap stablecoin senilai 732.000 USD atau setara Rp 11 miliar.
Nasib nahas dari trader tersebut lantaran terkena sandwich attack. Harusnya dia menerima jumlah setara 732.000 USD apabila belum dipotong oleh gas fee, tetapi dia harus mendapatkan senilai 19.000 USD.
Begini cara kerja Sandwich Attack
Mungkin masih belum yang paham bagaimana cara kerja sandwich attack. Kami akan menyajikan contoh sederhana untuk menjelaskannya.
Misalnya begini, Tegar adalah seorang trader. Dia ingin melakukan swap tokennya dari USDT ke ETH, lalu membuat transaksinya di DEX.
Di sisi lain, Tommy sudah mengendus transaksi Tegar terlebih dahulu tanpa disadari. Sebelum swap Tegar selesai, Tommy langsung buru-buru memborong membeli ETH terlebih dahulu dan menaikkan harga ETH-nya secara tidak wajar.
Akibatnya, Tegar terpaksa membeli ETH dengan harga lebih mahal ketika transaksi sedang diproses. Alhasil Tegar hanya mendapatkan ETH dengan jumlah yang sedikit.
Setelah harga ETH naik akibat transaksi Tegar, Tommy langsung menjual ETH-nya dengan harga yang lebih tinggi untuk mengantongi keuntungan maksimal.
Ini adalah sandwich attack, salah satu modus operandi berbahaya di lingkungan keuangan desentralisasi yang dapat menyebabkan trader kehilangan uang secara tidak sengaja. Oleh sebab itu, pastikan harus waspada sebelum melakukan swap dan ketahui cara menghindarinya.
Cara melindungi diri dari Sandwich Attack
Yang perlu kita ketahui sebagai seorang trader, tentu ada berbagai jenis serangan yang mengancam. Sebab, serangan tentunya berada di luar kendali kita.
Akan tetapi, kita juga bisa melindungi diri kita dari serangan sandwich attack. Penting bagi kita untuk mempunyai strategi demi melindungi diri.
Salah satu solusi datang dari 1inch, sebuah fitur flashbot transactions. Nantinya, transaksi tidak akan muncul di mempool, sehingga tidak bisa diintip oleh bot atau penyerang yang berencana memanipulasi harga.
Sebaliknya, 1inci langsung bekerja sama dengan penambang yang dapat diandalkan untuk memastikan bahwa transaksi hanya dapat dilihat setelah ditambang. Sejauh ini, metode ini dianggap paling efektif untuk mencegah serangan sandwich.
Tapi masih belum jelas apakah AMM lain akan menggunakan pendekatan serupa. Mungkin ada solusi baru yang lebih canggih di masa depan, tetapi itu pasti akan membutuhkan waktu untuk dikembangkan.
Sementara itu, dikutip dari Indodax, DEX lokal asal Indonesia itu memperkenalkan GasTrace sebagai salah satu solusi untuk pencegahan sandwich attack. GasTrace adalah sebuah kerangka klasifikasi yang menggunakan analisis fitur Gas dan jaringan transaksi untuk menemukan akun-akun yang terlibat dalam sandwich attack.
Selain itu, teknologi seperti MEV Blocker dan DEX Aggregator memiliki kemampuan untuk melindungi pengguna. Alat-alat ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan keamanan transaksi di DeFi.
Kendati banyak fitur-fitur untuk melindungi diri dari serangan, tentunya sebagai trader kita harus tetap selalu waspada. Ini adalah pentingnya selalu melakukan DYOR (Do Your Own Research) sebelum bertindak supaya hartamu tetap aman.