HarianKripto.id – Kalau kamu mengikuti dunia crypto, tentu saja nama Charles Hoskinson sudah tidak asing lagi di telinga. Dia adalah salah satu tokoh besar di balik pengembangan Ethereum (ETH) dan juga pendiri dari Cardano (ADA).
Sebagai orang yang bergelut dan memahami tentang cryptocurrency, Charles Hoskinson memang paham betul dalam menganalisis perkembangan mata uang digital. Yang terbaru, dia memprediksi Bitcoin (BTC) bakal ke $250.000.
Tentunya bukan asal bicara Hoskinson mengatakan hal tersebut. Dia sudah mempunyai dasar-dasar kenapa Bitcoin bisa bergerak hingga $250.000 secepatnya akhir tahun atau paling lambat tahun depan.
Baru-baru ini dalam sebuah wawancara dengan podcast Beyond The Valley di CNBC, Hoskinson menyampaikan pandangannya soal pergerakan arah Bitcoin. Saat wawancara itu berlangsung, pasar crypto memang lagi mengalami tekanan besar.
Penyebab utamanya adalah tentang ketegangan geopolitik dan kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, soal tarif impor ke negaranya. Tarik-ulur soal tarif perdagangan global bikin investor mulai menjauh dari aset-aset berisiko, termasuk crypto.
Harga Bitcoin sempat turun di bawah $77.000. Akan tetapi, sempat menguat kembali ke sekitar $84.000 pada Selasa (15/4/2025) pukul 1:30 WIB atau naik 7,24 persen dalam tujuh hari terakhir.
Kenaikan harga Bitcoin itu terjadi setelah Trump mengumumkan penangguhan sementara tarif terbaru untuk sebagian besar negara selama 90 hari ke depan. Hal ini dilakukan Presiden Amerika Serikat ke-47 itu guna membuka ruang negosiasi dagang.
Kalau dibandingkan dengan puncaknya yang sempat menyentuh lebih dari $100.000 pada awal tahun lalu, harga Bitcoin saat ini masih jauh. Akan tetapi, peluang untuk melesat ke $250.000 masih terbuka lebar.
“Menurut saya, isu tarif ini ujung-ujungnya cuma akan jadi angin lalu. Orang-orang akan sadar bahwa dunia sebenarnya masih mau duduk bareng untuk bernegosiasi,” ucap Hoskinson, dikutip dari CNBC.
“Intinya ini cuma soal tarik-menarik antara Amerika Serikat dan China. Banyak negara kemungkinan bakal mendukung kita, meski tentu ada juga yang berpihak ke China.”
“Pasar nanti akan sedikit stabil, orang-orang mulai terbiasa dengan kondisi baru ini. Lalu the Fed (Bank Sentral Amerika Serikat), kemungkinan bakal menurunkan suku bunga. Saat itu, akan ada aliran uang yang cepat dan murah masuk ke pasar dan ujung-ujungnya akan mengalir deras ke crypto,” tambahnya.
Alasan Harga Bitcoin Bisa Naik Drastis
Menurut Hoskinson, ada beberapa alasan yang mendasari keyakinannya bahwa harga Bitcoin akan melesat ke atas.
Pertama adalah tentang jumlah pemilik aset crypto tumbuh 13 persen pada 2024 menurut data dari Crypto.com. Secara teori, semakin banyak yang bergabung, tentu akan semakin banyak permintaan.
Seperti yang diketahui, bahwa semakin banyak permintaan akan memicu kenaikan harga crypto. Tentu ini sangat menggiurkan bagi yang terjun di investasi mata uang digital ini.
Alasan yang kedua adalah tentang situasi geopolitik dunia yang semakin memanas. Hoskinson menyebut dunia kini mulai bergerak dari ‘aturan internasional berbasis hukum’ menuju ‘konflik antar kekuatan besar’.
Dalam kondisi seperti ini, Hoskinson percaya bahwa aset global seperti crypto bisa menjadi satu-satunya solusi untuk ekonomi dunia yang tetap ingin terhubung lintas batas negara. Crypto tidak tunduk pada batasan negara, dan ini membuatnya relevan di tengah ketidakpastian geopolitik.
“Kalau Rusia mau menyerang Ukraina, ya mereka akan lakukan itu. Kalau China mau menyerang Taiwan, ya mereka juga akan jalan terus. Jadi, perjanjian internasional itu sekarang udah nggak terlalu bisa diandalkan. Bisnis global juga jadi susah jalan di situasi kayak gitu. Makanya, satu-satunya opsi yang masih masuk akal untuk globalisasi sekarang adalah lewat crypto,” tutur pria berusia 37 tahun itu.
Kemudian pada alasan ketiga adalah potensi disahkannya Undang-Undang yang mengatur stablecoin dan aset digital secara lebih jelas. Menurut Hoskinson, kalau dua regulasi ini benar-benar disahkan, maka bisa jadi pemicu besar bagi pertumbuhan pasar crypto ke depan.
Salah satu prediksi Hoskinson adalah tentang peluang untuk membuka jalan bagi ‘Magnificent 7’ untuk menggunakan stablecoin. Sebagai catatan, Magnificent 7 adalah sebutan untuk tujuh raksasa teknologi dunia seperti Apple, Microsoft, Amazon, dan lain-lain.
Menurut pria yang juga founder dari IOHK itu, perusahaan-perusahaan bisa menggunakan stablecoin untuk memberi gaji karyawannya secara internasional. Apalagi, keunggulannya adalah stablecoin bisa dikirim instan dan biaya murah.
Hoskinson percaya bahwa pasar crypto akan kembali menguat apabila permasalahan regulasi disahkan dan adopsi stalecoin dari Magnificent 7 berjalan baik. Bisa jadi, kita akan melihat fase pertumbuhan berikutnya ketika dua permasalahan tersebut berjalan baik.
“Pasar crypto kemungkinan besar akan stagnan selama tiga hingga lima bulan ke depan. Tapi setelah itu, kemungkinan besar sekitar bulan Agustus atau September, akan datang gelombang besar minat spekulatif yang masuk ke pasar. Dan gelombang ini bisa berlanjut selama enam hingga dua belas bulan berikutnya,” ungkap Hoskinson.