HarianKripto.id – Bagi kalian yang aktif berburu airdrop di dunia crypto, istilah testnet tentu sudah tidak asing lagi. Testnet menjadi salah satu metode yang sering digunakan oleh airdrop hunter untuk mendapatkan peluang cuan.
Biasanya terlibat di testnet tanpa perlu mengeluarkan modal besar, bahkan dalam kasus tertentu tanpa modal uang sama sekali. Satu-satunya yang dibutuhkan dalam mengejarkan testnet sering kali dikatakan adalah waktu serta konsistensi.
Banyak orang melihat terlibat di testnet adalah salah satu cara untuk memasuki ekosistem crypto dan menghasilkan aset digital. Buat kalian yang penasaran apa itu testnet, mari kita ulas lebih dalam.
Mengenal Testnet di Crypto
Dalam pengembangan teknologi blockchain, testnet memegang peranan penting. Sesuai namanya, testnet berfungsi untuk proses riset dan pengembangan infrastruktur jaringan yang inovatif.
Testnet pada dasarnya adalah sebuah jaringan simulasi yang sengaja dirancang untuk tujuan pengujian, percobaan, dan validasi berbagai fitur baru. Contohnya dari aplikasi terdesentralisasi (dApps), smart contracts, hingga pembaruan sistem pada jaringan blockchain.
Dalam uji coba jaringan blockchain, kita biasanya diberikan aset tiruan yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Hal ini memungkinkan para pengembang untuk menguji fitur baru tanpa takut merusak sistem utama atau menimbulkan kerugian finansial bagi pengguna.
Dengan kata lain, testnet akan membuat developer merasa lebih aman dalam mengembangkan produknya. Hal ini dikarenakan pengembang bisa eksperimen sampai sistem benar-benar siap diluncurkan ke publik.
Sesuai dengan namanya, testnet merupakan jaringan terpisah dari mainnet. Menambahkan fitur atau alat baru ke dalam sistem blockchain yang sedang aktif bukanlah hal yang sederhana.
Biasanya menambahkan apa pun selalu ada risiko besar jika tidak diuji terlebih dahulu. Dalam skenario terburuknya, bisa saja muncul celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas.
Selama fase pengujian di testnet, para developer akan terus melakukan pengecekan terhadap bug, eror, dan potensi kerentanan lainnya. Tak jarang, mereka juga melibatkan komunitas atau pengguna awal untuk mencoba fitur-fitur tersebut.
Sebagai hasilnya, penguji akan mendapatkan reward sebelum benar-benar diluncurkan secara publik. Biasanya imbalan tersebut berupa crypto atau aset digital yang bisa diuangkan secara nyata.
Secara keseluruhan, testnet adalah salah satu fondasi terpenting dalam proses inovasi di dunia blockchain. Ini memastikan bahwa teknologi yang berkembang tetap berada di jalur yang aman, transparan, dan bertanggung jawab.
Contoh Proyek Testnet di Crypto
Kalian yang sedang terlibat berburu airdrop pastinya mengetahui proyek Monad. Monad adalah salah satu proyek blockchain yang kini sedang memasuki masa testnet sebelum launching.
Mengutip di laman resminya, Monad adalah platform blockchain Layer-1 (L1) yang hadir dengan dua keunggulan utama: kompatibilitas penuh dengan ekosistem Ethereum (portability) dan performa tinggi (performance).
Proyek Monad dirancang untuk menjembatani kebutuhan pengembang yang ingin membangun aplikasi tanpa hambatan teknis, sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan jaringan blockchain tradisional.
Monad menggunakan sistem proof-of-stake (PoS), sama seperti Ethereum. Jaringan ini dikelola oleh kumpulan validator yang terdesentralisasi.
Dan buat kalian yang ingin membantu uji coba Monad sebelum launching, kalian bisa cek di laman resminya Monad Testnet