Airdrop di dalam cryptocurrency adalah distribusi token atau koin secara gratis kepada pengguna yang memenuhi syarat tertentu. Ada sejumlah tujuan dari proyek blockchain mengadakan bagi-bagi token atau koin secara gratis. Airdrop dibagikan secara gratis dengan tujuan mempromosikan proyek baru untuk menarik perhatian pengguna.
Selain itu juga untuk membangun komunitas dalam sebuah ekosistem blockchain. Sering kali airdrop digunakan sebagai strategi pemasaran dari sebuah blockchain untuk mempromosikan proyeknya. Mereka menggunakan cara ini untuk meningkatkan kesadaran tentang aset yang sedang dikembangkan. Beberapa airdrop diberikan tanpa syarat.
Akan tetapi, ada sejumlah perusahaan blockchain yang meminta kepada pengguna untuk menyelesaikan misi-misi sebelum mendapat airdrop secara cuma-cuma. Yang berhak mendapatkan airdrop adalah pengguna yang berhasil menyelesaikan tugas. Istilah di dunia crypto bagi pengguna yang berhasil lolos ujian dari sebuah proyek blockchain adalah eligible (memenuhi syarat).
Distribusi token atau koin airdrop akan dikirim ke dompet digital masing-masing pengguna. Alhasil, jika tertarik untuk mendapatkan hadiah perlu mempunyai dompet digital berdasarkan jaringan blockchain. Beberapa dompet digital yang perlu dimiliki bagi pengguna adalah wallet non-kustodial seperti Metamask dan Phantom. Kemudian lainnya kadang diperlukan untuk airdrop dari bursa crypto seperti Binance Wallet, OKX Wallet, Bitget Wallet, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, biasanya sebuah proyek blockchain akan membagi token atau koin tergantung dari misi yang diselesaikan dan kontribusi dari pengguna dalam mengembangkan aset mereka. Alhasil, semua pengguna tidak akan sama dalam menerima distribusi token atau koin.
Airdrop dalam sebuah pekerjaan
Yang menarik di dunia web3 adalah tentang adanya fenomena pekerjaan baru. Secara khusus seseorang yang berburu token atau koin secara gratis dari sebuah proyek blockchain disebut airdrop hunter. Istilah airdrop hunter sudah umum di dunia web3. Hal ini memungkinkan seseorang menjadi mitra dari sebuah perusahaan blockchain untuk proyek mereka. Tujuan utama seorang airdrop hunter adalah mendapatkan keuntungan maksimal dari distribusi token atau koin secara gratis.
Nantinya, pengguna bisa menjualnya secara langsung atau disimpan untuk investasi. Airdrop hunter bisa menjadi opsi pekerjaan sampingan. Namun, beberapa hunter juga menjadikannya sebagai pekerjaan utama. Saat ini sudah ada beberapa contoh seorang airdrop hunter di Indonesia yang sukses mendapatkan keuntungan maksimal dari sebuah proyek blockchain. Contoh nyatanya adalah Yunepto dan Setya Mickala, yang menjadi pekerjaan airdrop hunter sebagai mata pencaharian utama.
Menjadi airdrop hunter butuh modal konsisten
Mengapa airdrop hunter butuh modal konsisten? Sebab sebuah proyek blockchain tidak hanya memberikan airdrop secara cuma-cuma kepada pengguna. Setiap pengguna harus menyelesaikan tugas-tugas dari pengembang blockchain. Biasanya, tugas-tugas yang diberikan bisa berlangsung selama satu sampai empat bulan, bahkan kebanyakan lebih dari itu. Oleh sebab itu, konsisten akan menjadi kunci untuk mendapatkan reward dari pengembang.
Sering kali, konsisten menyelesaikan tugas-tugas akan mendapatkan airdrop maksimal dari developer. Salah satu contoh tugas yang diberikan pengembang blockchain bagi airdrop hunter adalah melakukan testnet. Testnet sendiri bisa diterjemahkan sebagai program proyek crypto di jaringan uji coba sebelum diluncurkan di mainnet. Pengguna yang terlibat di testnet biasanya akan diminta untuk mencoba berbagai fitur.
Istilah fitur yang seringkali digunakan di dalam testnet adalah staking, transaksi, dan bridging. Dalam mencoba fitur tersebut, pengguna biasanya akan mendapatkan token uji coba dari pengembang. Nantinya pengguna bisa melakukan staking, transaksi, bridging, atau sesuai tugas yang diberikan developer. Testnet itu penting dalam pengembangan token sebelum resmi diluncurkan. Tujuannya adalah untuk menguji jaringan dan keamanan dari proyek blockchain.
Selama masa uji coba, developer bisa mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dari proyeknya. Selain itu, pengembang juga dapat meningkatkan performa sebelum rilis di mainnet. Airdrop hunter yang bisa menyelesaikan misi dari pengembang akan dinyatakan eligible. Yang berarti mereka berhak mendapatkan reward berupa token atau koin. Setelah itu, pengguna akan menanti masa TGE atau Token Generation Event.
Momen ini adalah yang paling ditunggu oleh airdrop hunter ketika proyek crypto pertama kali meluncurkan token mereka ke pasar setelah fase pengembangan atau pengujian. Setelah momen TGE, pengguna dapat memilih dua opsi setelah mendapatkan reward. Opsi tersebut adalah menjual secara langsung atau menginvestasikan tokennya untuk masa depan.
Penulis: Fauzi Handoko Arif