Hariankripto.id – Legislator mewakili Distrik Wyoming tersebut mempromosikan Bitcoin sebagai alternatif terdesentralisasi untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan ketergantungan pada sistem perbankan sentral.
Senator Amerika Serikat Cynthia Lummis kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu pendukung utama Bitcoin di Capitol Hill dengan menyebut aset kripto terbesar ini sebagai “freedom money” atau “uang kebebasan” dalam percakapannya di Fox Business.
Dalam wawancara tersebut, senator dari Wyoming ini memposisikan Bitcoin (BTC) sebagai solusi modern terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi Amerika, khususnya inflasi yang terus meningkat dan melemahnya daya beli dolar AS.
Bitcoin Sebagai Pelindung dari Inflasi
Lummis menjelaskan bahwa Bitcoin menawarkan perlindungan yang unik terhadap tekanan inflasi karena karakteristik fundamentalnya yang berbeda dari mata uang fiat. “Bitcoin adalah sistem yang tidak berada di bawah pengawasan pemerintah, dengan transparansi dan ketersediaan yang terbatas sebagai ciri utamanya,” ungkap senator tersebut.
Argumen utama Lummis berpusat pada mekanisme kelangkaan Bitcoin yang telah terprogram dengan batas maksimal 21 juta koin. Fitur ini menciptakan kontras yang tajam dengan sistem moneter fiat yang memungkinkan pencetakan uang tanpa batas, sehingga berpotensi memicu inflasi berkepanjangan.
“Mekanisme kelangkaan Bitcoin sangat berbeda dengan ketersediaan tak terbatas dari mata uang fiat. Hal ini menjadikan aset digital sebagai penyimpan nilai yang sah, tidak hanya bagi individu tetapi juga pemerintah,” tegas Lummis.
Adopsi Institusional Mendorong Nilai Bitcoin
Data dari CoinGecko menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini diperdagangkan pada level $118,087 dan mengalami kenaikan 1,8% dalam 24 jam terakhir. Volume perdagangan harian Bitcoin mencapai hampir $104 miliar, naik lebih dari 41%, mencerminkan tingginya minat institusional dan global terhadap aset ini.
Lummis menekankan bahwa harga Bitcoin saat ini konsisten dengan tren adopsi yang lebih luas dan menggarisbawahi ketahanannya seiring dengan meningkatnya permintaan di seluruh dunia. Minat institusional yang terus tumbuh, termasuk dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 dan bahkan negara-negara, semakin memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset strategis.
Inisiatif Legislatif AS Untuk Pro-Kripto
Dukungan Lummis terhadap Bitcoin tidak hanya sebatas retorika, tetapi juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif legislatif konkret. Senator AS ini telah mengajukan beberapa RUU terkait kripto, termasuk BITCOIN Act yang mengusulkan pembelian hingga 1 juta BTC oleh pemerintah AS dalam lima tahun ke depan.
Proposal tersebut bertujuan menciptakan Strategic Bitcoin Reserve yang dapat memperkuat posisi fiskal Amerika Serikat di era digital. Langkah ini sejalan dengan visi jangka panjang untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem keuangan nasional.
Selain itu, Lummis juga mengajukan RUU perpajakan kripto yang bertujuan menghilangkan pajak berganda pada transaksi Bitcoin. RUU ini mencakup pengecualian de minimis untuk transaksi di bawah $300, yang diharapkan dapat mendorong adopsi Bitcoin untuk penggunaan sehari-hari.
Dukungan Administrasi Trump Terhadap Adopsi Bitcoin
Upaya senator AS Lummis mendapat momentum positif dengan konfirmasi Gedung Putih mengenai dukungan Presiden Donald Trump terhadap pengecualian pajak kripto untuk transaksi tertentu. Dukungan ini menunjukkan adanya perubahan paradigma dalam pendekatan pemerintah federal terhadap aset digital.
Laporan kebijakan kripto Gedung Putih yang dijadwalkan dirilis pada 30 Juli kemungkinan akan menyoroti RUU BITCOIN sebagai salah satu kemajuan signifikan dalam menciptakan Strategic Bitcoin Reserve.
Lummis memandang Bitcoin bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi sebagai komponen fundamental dari sistem keuangan masa depan yang lebih tahan terhadap guncangan ekonomi. “Bitcoin memberikan alternatif yang tidak bergantung pada bank sentral mana pun,” jelasnya.
Visi ini sejalan dengan tren global di mana berbagai negara mulai mengeksplorasi integrasi aset digital ke dalam kebijakan moneter mereka. El Salvador yang telah menjadikan Bitcoin sebagai legal tender, serta berbagai negara lain yang mulai membangun cadangan Bitcoin, menunjukkan bahwa momentum ini bukan hanya fenomena Amerika.
Dengan terus meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan melemahnya kepercayaan terhadap sistem moneter tradisional, pandangan Lummis tentang Bitcoin sebagai “freedom money” semakin mendapat perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari investor individu hingga pembuat kebijakan di tingkat nasional.
Ke depan, implementasi dari berbagai inisiatif legislatif yang diusulkan Lummis akan menjadi indikator penting sejauh mana Amerika Serikat siap mengadopsi Bitcoin sebagai bagian integral dari strategi keuangan nasional dalam menghadapi tantangan ekonomi abad ke-21.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan nasihat investasi. Selalu lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.