Hariankripto.id – Presiden Federal Reserve Cleveland AS menegaskan perlunya kebijakan moneter yang ketat. Meskipun ada tekanan untuk memangkas suku bunga, kebijakan ini dianggap penting demi mengendalikan inflasi. Keputusan tersebut bisa berdampak besar terhadap pasar kripto.
Inflasi Di AS Jadi Alasan Utama Munculnya Kebijakan Ketat
Beth Hammack, Presiden Fed Cleveland, menyatakan dukungannya pada kebijakan moneter yang lebih ketat. Pernyataannya muncul di tengah perdebatan internal The Fed soal pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC Oktober mendatang.
Jika suku bunga tetap tinggi, aset berisiko seperti kripto bisa terdampak secara signifikan.
Target Inflasi AS Belum Tercapai
Dalam wawancara dengan CNBC, Hammack menyebut inflasi masih menjadi masalah serius. Baik inflasi utama maupun inti masih di atas target The Fed sebesar 2%. Ia memperkirakan inflasi tidak akan kembali ke target hingga akhir 2027 atau awal 2028.
Menurutnya, tekanan inflasi paling terlihat di sektor jasa. Di sektor ini, sangat sulit mengendalikan kenaikan harga. Pernyataan ini muncul tidak lama setelah Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini, pada pertemuan FOMC bulan September.
“Kita harus mempertahankan kebijakan yang ketat agar inflasi bisa kembali turun ke target,” kata Hammack.
Fed AS Lebih Fokus ke Inflasi, Bukan Lapangan Kerja
Hammack mengatakan, kebijakan moneter saat ini harus tetap ketat demi kemajuan dalam mengendalikan inflasi. Ia tidak mendukung pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Menurutnya, mandat The Fed mengharuskan keseimbangan antara harga dan pekerjaan. Namun, saat ini inflasi menjadi tantangan utama di AS.
Ia menyoroti sektor layanan sebagai penyumbang inflasi paling besar. Bahkan, belum ada tanda-tanda tekanan harga akan mereda dalam waktu dekat.
Pasar Tenaga Kerja AS Masih Stabil
Hammack menilai pasar tenaga kerja AS saat ini masih cukup sehat dan stabil. Ia tidak melihat adanya kelemahan besar. Namun, ia menegaskan bahwa kestabilan ini hanya bisa dipertahankan jika inflasi bisa dikendalikan.
Pandangan Hammack ini berbeda dari pendapat Gubernur Fed Michelle Bowman dan Stephen Miran. Keduanya lebih khawatir soal potensi melemahnya pasar tenaga kerja. Miran bahkan menyarankan pemangkasan suku bunga hingga 50 basis poin untuk mencegah gangguan ekonomi.
Risiko Kebijakan AS Makin Kompleks
Hammack menyebut ada risiko di dua sisi. Inflasi masih berisiko naik, sementara pasar tenaga kerja bisa melambat. Kondisi ini membuat kebijakan moneter di AS menjadi lebih sulit dan mengelolanya dengan hati-hati.
Meski tahun ini ia tidak punya hak suara di FOMC, pendapat Hammack tetap berpengaruh. Komentarnya mencerminkan arah diskusi internal The Fed. Hal ini juga sejalan dengan pandangan Raphael Bostic, pejabat Fed lainnya, yang tidak melihat urgensi untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.
Apa Dampaknya ke Pasar Kripto?
Kebijakan The Fed sangat memengaruhi pasar kripto. Saat suku bunga tinggi, investor cenderung menghindari aset berisiko seperti Bitcoin dan altcoin. Mereka lebih memilih instrumen yang aman dan menawarkan imbal hasil tetap.
Sebaliknya, pemangkasan suku bunga biasanya mendorong aliran dana ke aset alternatif, termasuk kripto.
Dengan sikap hawkish dari Hammack dan beberapa pejabat Fed lainnya, pasar kripto bisa menghadapi volatilitas yang lebih besar. Jika Fed terus mempertahankan suku bunga tinggi, tekanan terhadap kripto kemungkinan akan terus berlanjut.
Disclaimer:Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai saran investasi. Investor disarankan melakukan riset pribadi sebelum mengambil keputusan keuangan.