HarianKripto.id – Dunia crypto lagi gonjang-ganjing. Banyak yang bilang ini ada hubungannya dengan keributan dua nama besar: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pebisnis, Elon Musk.
Perang kata-kata antara keduanya diumbar ke publik. Bahkan dunia juga menyaksikan Trump dan Musk bertengkar di media sosial.
Hubungan mereka sebenarnya dulu cukup erat. Elon Musk bahkan sempat mendukung Donald Trump secara terbuka pada pemilu 2024 di AS.
Atas jasanya, Musk kemudian diberi jabatan strategis sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Tapi segalanya berubah ketika Musk memilih mundur dari jabatan tersebut pada Mei 2025.
Keputusan itu datang setelah tekanan publik yang semakin keras terhadap kebijakan fiskal Trump. Selain itu, anjloknya saham Tesla juga menjadi salah satu alasan di balik mundurnya Musk dari pemerintahan.
Setelah keluar dari lingkaran pemerintahan, Musk tak ragu-ragu mengkritik Trump di depan publik. Salah satu yang paling keras adalah saat dia menyebut RUU kebijakan fiskal Trump—yang dikenal sebagai “One Big Beautiful Bill”, sebagai “kekejian yang menjijikkan”.
Kritik tersebut sontak bikin geger, apalagi datang dari orang dalam lingkaran sendiri. Tapi yang bikin suasana makin panas, Elon Musk tiba-tiba menuduh bahwa Trump adalah salah satu nama yang tersimpan dalam dokumen Epstein yang masih disegel.
Musk menyebut bahwa inilah alasan kenapa sebagian file Epstein belum dibuka ke publik. Tuduhan soal Epstein belum ditanggapi langsung oleh Trump, tapi respons baliknya tak kalah panas.
Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz di Gedung Putih, Trump menyatakan rasa kecewanya terhadap Musk. Lewat unggahan di media sosial, Trump mengklaim bahwa Elon “sudah kelewat batas”.
Pria berusia 78 tahun itu bahkan menyebut keputusan menghapus subsidi mobil listrik adalah pemicu kemarahan Musk.
“Saya sudah mencabut mandat mobil listrik yang memaksa orang membeli mobil yang sebenarnya tak mereka inginkan. Elon tahu itu akan terjadi dan dia langsung gila” tulis Trump di X miliknya.
Tesla’s Newest Nightmare Is Donald Trump https://t.co/25jIi4i9yy pic.twitter.com/10Z6ShHkpl
— Forbes (@Forbes) June 5, 2025
Presiden ke-47 AS tersebut tampaknya berencana membuat Musk tambah stres. Dia mengancam memutus semua kontrak pemerintah dengan perusahaan milik Musk, termasuk Tesla dan SapceX.
Lalu bagaimana efeknya ke crypto?
Perselisihan dua tokoh besar ini ternyata ikut mengguncang pasar crypto. Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) sempat turun dari $105.915 ke $100.872 pada Jumat dini hari (6/6/2025).
Banyak yang menduga sentimen negatif dari drama politik ini menjadi salah satu pemicunya. Tapi pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Sehari kemudian, Sabtu pagi (7/6/2025), harga BTC sudah naik lagi ke $104.452. Artinya, meski sempat goyah, pasar tetap punya daya pulih.
Namun dampaknya belum selesai. Sejumlah altcoin juga ikut anjlok, mengikuti pergerakan Bitcoin.
Sekali lagi, ini jadi pengingat betapa sensitifnya pasar crypto terhadap dinamika politik. Apalagi kalau melibatkan dua nama besar seperti Trump dan Musk, yang dikenal dengan crypto-friendly.
Disclaimer
Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk berinvestasi pada aset manapun. Artikel ini disusun semata-mata untuk tujuan edukasi dan memberikan informasi seputar kripto agar pembaca dapat memperoleh wawasan lebih luas tentang instrumen investasi seperti investasi di kripto. Tetap lakukan riset mandiri atau DYOR (Do Your Own Research) sebelum melakukan investasi.