Hariankripto.id – Pasar saham dan kripto secara keseluruhan kini bersiap menghadapi potensi volatilitas besar menjelang rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) di AS pada hari Jumat (24/10/2025) mendatang.
Data ini berpotensi mengubah arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga dan mempengaruhi pergerakan harga di pasar kripto. Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan China juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga di pasar kripto.
Apa Saja Rilis Data CPI AS yang “Tidak Biasa”?
Meskipun pemerintah AS sedang shutdown, Departemen Tenaga Kerja AS (DOL) tetap akan merilis data inflasi CPI pada tanggal 24 Oktober. Rilis ini terbilang “tidak biasa” karena sudah tertunda seminggu. Setelah pengumuman data rilis inflasi CPI AS keluar, maka FED AS berkemungkinan menurunkan suku bunga AS pada 29 Oktober 2025 mendatang.
Selain itu, ini adalah kali pertama sejak Januari 2018 data CPI akan dirilis pada hari Jumat (24/10/2025). Poin pentingnya adalah tidak ada data ekonomi lain di AS yang akan dirilis selama pemerintah AS shutdown, yang dapat menambah fokus pasar pada data CPI ini.
Apa Dampaknya Jika Data CPI Lebih Tinggi atau Lebih Rendah Dari Prediksi?
Jika data CPI menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan, misalnya mencapai 3,1% atau lebih, maka FOMC (Federal Open Market Committee) kemungkinan besar akan menahan suku bunga saat ini.
Sebaliknya, jika CPI menunjukkan penurunan, ini bisa menjadi tanda lemahnya perekonomian yang mungkin akan memicu pemotongan suku bunga lebih besar.Pasar memperkirakan adanya pemotongan suku bunga, dengan CME FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan 50 bps di akhir tahun ini.
Harga Bitcoin dan Altcoin Mulai Pulih, Ini Penyebabnya!
Pasar kripto menunjukkan pemulihan yang signifikan, dengan Bitcoin memimpin kenaikan harga lebih dari 3%, yang saat ini berada di harga $110,808. Volume perdagangan melonjak sampai 75%, yang artinya menunjukkan minat yang besar dari investor dan trader. Ethereum, BNB, dan XRP juga menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Pulihnya harga keseluruhan di pasar kripto memiliki beberapa faktor yaitur:
- Penurunan harga emas setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
- Spekulasi tentang bullish CPI yang dapat mendorong pemotongan suku bunga The Fed.
Namun, meskipun Bitcoin menunjukkan potensi bullish, para analis memperingatkan agar pasar tetap berhati-hati. Ted Pillows, seorang analis, menyatakan bahwa harga Bitcoin harus menembus level $112,000 agar dapat melanjutkan kenaikan lebih lanjut.
Dampak Ketegangan Perdagangan AS-China pada Pasar Kripto
Ketegangan perdagangan antara AS dan China juga berperan penting dalam pergerakan pasar saham dan kripto. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, dijadwalkan untuk bertemu minggu ini untuk meredakan ketegangan perdagangan yang semakin meningkat antara kedua negara. Jika pertemuan ini berhasil, pasar saham dan kripto akan merespons positif dan menciptakan peluang bagi kripto untuk menguat.
Faktor pentingnya adalah Resolusi ketegangan perdagangan dapat memberi sinyal stabilitas global, mendorong minat investor kembali ke aset berisiko seperti kripto.
Kesimpulan
Pasar saham dan kripto menantikan rilis data CPI pada hari Jumat(24/10/2025) mendatang. Jika CPI lebih tinggi dari perkiraan, The Fed mungkin akan menahan pemotongan suku bunga, yang dapat mempengaruhi pasar saham kripto dan berpotensi mengalami volatilitas besar. Sebaliknya, jika inflasi menurun, ini bisa memberi sinyal kelemahan ekonomi yang berpotensi mempercepat pemotongan suku bunga.
FAQ
Apa itu CPI dan mengapa penting?
CPI adalah indikator yang mengukur tingkat inflasi di suatu negara, mencakup harga barang dan jasa yang konsumen beli. Ini penting karena dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Fed.
Bagaimana pengaruh data CPI terhadap suku bunga The Fed?
Jika CPI lebih tinggi dari perkiraan, FOMC mungkin akan menahan atau bahkan menaikkan suku bunga. Sebaliknya, jika inflasi menurun, The Fed dapat mempercepat pemotongan suku bunga.
Apa yang mempengaruhi harga Bitcoin?
Faktor yang mempengaruhi harga Bitcoin meliputi kebijakan ekonomi global, ketegangan perdagangan, dan ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga.