Setelah inggris memasuki masa resesi, negara maju lainnya yang kali ini berasal dari Asia yaitu Jepang mulai masuki masa resesi. Pertumbuhan ekonomi Jepang dalam dua kuartal berturut- turut alami penyusutan dan secara teknikal memasuk masa resesi sekarang.
Perekonomian Jepang mulai jatuh ke dalam resesi karena melemahnya permintaan domestik dan seiring sanksi dari Rusia yang diterapkan kepada negara Eropa, termasuk Jerman mendukung Ukraina yang berimbas kepada perekonomian Jepang. Menurut Reuters, Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang turun ke 0,4% secara tahunan(yoy) pada periode October-December, setelah pada kuartal sebelumnya alami penurunan sebesar 3,3%.
Angka tersebut jauh dari harapan pasar yang mengharapkan peningkatan sebesar 1,4%. Acuan PDB Jepang mengalami penurunan ini menjadikan Jepang secara teknis mengalami resesi.
Jeroen Blokland, pendiri TrueInsights, menunjukkan keputusan dari Bank Jepang untuk tidak memperketat pertumbuhan upah rill negatif yang signfikan dan lebih rendah dari perkiraan inflasi dialami ekonomi Jepang yang mengakibatkan Jepang secara teknis alami resesi. Saat ini inflasi di jepang turun sebesar 1,6% jauh di bawah ekspetasi. Akankah Bank Jepang memperketat peraturan kembali?
⚡️#Japan has entered a 'technical #recession.'
— jeroen blokland (@jsblokland) February 15, 2024
After significant negative real wage growth and lower-than-expected #inflation, this is another big data point that suggests the Bank of Japan will not tighten at all this cycle! https://t.co/PzsOSpQ9Xe pic.twitter.com/QKciuYqMf3
Sebelumnya, Inggris sudah masuk masa resesi akibat penyusutan perekonomiannya turun sebesar 0,3% di periode Oktober-Desember, setelah sebelumnya pernah alami penyusutan di periode Juli – September. Resesi di Inggris juga diperkuat dengan serangkaian aktivitas, seperti masyarakatnya mengurangi pengeluaran, mogoknya para dokter di UK, dan penurunan kehadiran di Sekolah pada akhir tahun 2023 lalu, menurut BBC.
Setelah Jepang secara teknis alami resesi dan lemahnya kinerja ekonomi, Jepang telah kehilangan statusnya sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Status tersebut kini digantikan oleh Jerman sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia.